Makalah Biologi Sel "Sistem Endomembran, Perbedaan Sel Hewan & Sel Tumbuhan, Mekanisme Transpor Melalui Membran Plasma"

by - 05.10

MAKALAH MATA PELAJARAN BIOLOGI
“SISTEM ENDOMEMBRAN”










OLEH  KELOMPOK 8:
ADINDA YUGI LALAWIRANTI
BQ.TRIE WIDYA ASTUTI
ENTIN RAHMASARI
NURLATIFA AULIA









SMAN 1 PRAYA
2015




KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “SISTEM ENDOMEMBRAN” ini tepat pada waktunya. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata pelajaran BIOLOGI

Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat penyusun harapkan demi perbaikan makalah ini.



Praya, 1 Agustus 2015



Penyusun



DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR ......................................................................................
ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................
iii


BAB I
PENDAHULUAN


1.1     Latar Belakang .........................................................................
1

1.2     Rumusan Masalah ……………………………………………
1.3     Tujuan ......................................................................................
1
1



BAB II
PEMBAHASAN


2.1     Sistem Endromembran…..........................................................
2

2.2     Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan................................
9


2.3     Mekanisme Transpor Melalui Membran Plasma......................
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan…………………………………………………...

20



DAFTAR PUSTAKA





 BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Manusia memiliki milyaran sel yang memiliki fungsi yang berbeda-beda pula. Dalam menjalankan fungsinya, sel sangatlah membutuhkan sel yang lainnya untuk membantunya. Didalamnya terdapat organel-organel yang memiliki kegunaan sendiri-sendiri, namun pada nyatanya organel tersebut sangat membutuhkan satu sama lain di dalam sel untuk menjalankan fungsi sel tersebut. Salah satu contohnya adalah sistem endomembran yang mencakup organel sel yang saling berhubungan.
Setiap makhluk hidup tidak memiliki sel yang sama persis dengan makhluk hidup lain. Misalnya, terdapat beberapa perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan yang akan dibahas di dalam makalah ini.

1.2  Rumusan Masalah
Dari Uraian latar belakang mengenai Sistem Endomembran dan mekanisme transpornya serta sel hewan dan sel tumbuhan diatas, maka dapat ditarik beberapa rumusan masalah seperti :
a.       Apa yang dimaksud dengan sistem endomembran?
b.      Jelaskan mengenai sistem endomembran dan cakupannya?
c.       Apa saja perbedaan sel pada hewan dan sel pada tumbuhan?
d.      Bagaimana mekanisme transpor melalui membran plasma?


1.3  Tujuan
Dari beberapa rumusan masalah diatas, maka dapat ditentukan tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
a.       Menjelaskan mengenai sistem endomembran beserta fungsi-fungsinya.
b.      Menjelaskan perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan.
c.       Menjelaskan tentang mekanisme transpor melalui membran plasma dan jenis-jenisnya.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1Sistem Endomembran
Gambar 2.1 sistem Endomembran

 
Sistem endomembran adalah himpunan membran yang membentuk unit fungsional dan perkembangan tunggal, baik yang terhubung bersama-sama secara langsung, atau bertukar materi melalui transportasi vesikel. Sistem endomembran terdiri dari membran yang berbeda yang tersuspensi dalam sitoplasma dalam sel eukariotik. Membran ini membagi sel ke kompartemen fungsional dan struktural, atau organel. Yang termasuk dalam sistem endomembran adalah reticulum endoplasma (RE), badan golgi, lisosom, dan vakuola.

1)      Retikulum Endoplasma (RE)
Gambar 2.2 Retikulum Endoplasma

Retikulum endoplasma terdiri atas jaring-jaring membrane tubuler dan kantong yang disebut sisternae. Membrane RE memisahkan ruang sisternal dan sitosol. RE merupakan labirin membrane yang demikian banyak sehingga reticulum endoplasmic ini meliputi separuh lebih dari total membrane dalam sel-sel eukariotik.
Ada dua macam Retikulum Endoplasma, yaitu :
1)      Retikulum endoplasma kasar. Permukaannya diselubungi oleh ribosom yang tampak berbintil-bintil. Ribosom adalah tempat sintesis protein. Protein ini akan ditampung oleh RE kasar yaitu dalam rongga RE.
2)      Retikulum endoplasma halus. Pada permukaanya tidak dijumpai adanya ribosom di membrane sebelah luarnya.
Retikulum endoplasma mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut.
1)   Mensintesis lemak dan kolesterol (RE kasar dan RE halus).
2)   Menampung protein yang disintesis oleh ribosom untuk disalurkan ke kompleks Golgi dan akhirnya dikeluarkan dari sel (RE kasar).
3)   Transportasi molekul-molekul dari bagian sel yang satu ke bagian sel yang lain (RE kasar dan RE halus).
4)   Menetralkan racun (detoksifikasi), misalnya RE yang ada di dalam sel-sel hati. (RE halus)

2)      Badan Golgi
Gambar 2.3 Badan Golgi

Badan golgi terdiri atas tumpukan kantong membran pipih sisterna dan vesikula-vesikula. Badan golgi terdapat di dalam semua sel, kecuali sperma dewasa dan sel darah merah. Badan golgi terdiri atas anyaman saluran yang tidak teratur yang tampak seperti susunan kantong yang sejajar tanpa granula. Susunan kantong itu disebut sisternae. Sisternae yang sedang tumbuh berada pada posisi terbawah dengan pinggiran kantong yang mulai menggelembung disebut sebagai permukaan cis. Sisternae yang sudah melalui pertumbuhan dengan pinggiran kantong yang menggelembung lebih besar berada pada posisi teratas yang disebut permukaan trans. Sisternae yang berada diantara permukaan cis dan permukaan trans merupakan kantong-kantong yang sedang tumbuh dan bergerak hingga mencapai permukaan trans.
Materi dalam vesikula transpor dari RE akan diterima oleh badan golgi untuk dimodifikasi, disimpan, dan akhirnya dikirim ke permukaan sel atau untuk tujuan yang lain. Badan golgi pada tumbuhan disebut Diktiosom. Sel hewan memiliki 10-20 badan golgi, sedangkan sel tumbuhan mengandung ratusan badan golgi.
Fungsi dari badan golgi adalah sebagai berikut :
1.   Mengemas bahan-bahan sekresi yang akan dibebaskan dari sel.
2.   Memproses protein-protein yang telah disintesis oleh ribosom dari reticulum endosperma
3.   Mensintesis polisakarida tertentu dan glikolipid, misalnya pada mukus.
4.   Memilih protein untuk berbagai lokasi dalam sel.
5.   Memperbanyak elemen membran yang baru bagi membrane plasma.
6.   Membentuk dinding sel pada tumbuhan
7.   Membuat makromolekul (seperti zat lengket pada sel hewan)

3)    Lisosom
Gambar 2.4 Lisosom


Lisosom berbentuk bulat seperti bola berdiameter 0,1 nm, berbentuk seperti kantong yang diselubungi membran tunggal.. Lisosom mengandung enzim-enzim yang berfungsi untuk mencernakan bahan makanan yang masuk ke dalam sel. Lisosom dihasilkan oleh RE kasar dan badan golgi. Lisosom berisi enzim hidrolik yang mencerna makromolekul contohnya enzim nuklease menghidrolis asam nukleat, enzim protease menghidrolis protein, dan enzim lipase yang menghidrolis lipid.enzim-enzim hidrolitik ini terkurung di dalam lisosom sehingga menghalangi mencerna kompone-komponen dalam sel. Lisosom juga berperan penting untuk menghancurkan sel-sel yang tidak berfungsi lagi. Bila sel luka atau mati, lisosomnya membantu dalam menghancurkannya. Misalnya, ekor kecebong yang secara bertahap dihancurkan oleh lisosom. Lisosom dibuat di RE kasar kemudian ditransfer dan diproses lebih lanjut di badan golgi.
Fungsi lisosom :
1)         Berperan dalam pencernaan intrasel.
2)         Berperan pada proses fagositosis.
3)         Autofag (menelan dan mendaur ulang organel yang rusak).
4)         Autolisis (perusakans el sendiri dengan cara membebaskan semua isi lisosom).
5)         Pompe (ketiadaan enzim lisosom untuk memecah polisakaridasehingga terjadi penimbunan glikogen yang dapat emrusak sel-sel hati)
6)         Tay-sachs (enzim pencerna lipid inaktif atau hilang sehingga terjadi penimbuna lipid yang dapat emrusak otak).

4)      Vakuola
Vakuola (rongga sel) merupakan kantong berselaput. Selaput pada vakuola disebut tonoplas. Vakuola mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda tergantung fungsinya. Pada sel tumbuhan, vakuola berukuran besar dan merupakan vakuola sentral. Vakuola sentral kemungkinan membantu sel tumbuhan untuk tumbuh membesar. Dengan adanya penyerapan air, vakuola sentral dapat menyimpan substansi yang vital dan produk sisa metabolisme sel. Vakuola sentral pada bunga berfungsi untuk menyimpan pigmen sehingga menarik serangga penyerbuk. Fungsi lain dari vakuola adalah menyimpan asam amino, asam organic, glukosa, gas, garam-garam kristal, minyak atsiri, dan alkaloid.
Vakuola pada umumnya terdapat pada sel tumbuhan. Pada hewan bersel satu dikenal adanya vakuola berdenyut (vakuola kontraktil). Selain vakuola kontraktil, terdapat pula vakuola makanan yang letaknya beredar karena berfungsi untuk mencerna makanan dan mengedarkan hasil pencernaannya. Vakuola makanan mencerna bahan makanan berupa partikel padat secara fagositosis atau mencerna bahan makanan berupa zat cair secara pinositosis.
Fungsi vakuola :
1)      Menyimpan gas, senyawa-senyawa organik (misalnya alkaloid, protein dan asam organik) dan ion anorganik (misalnya kalium dan klorida)
2)      Tempat menyimpan pigmen daun, buah, dan bunga.
3)      Menyimpan senyawa beracun (hal ini dapat melindungi tumbuhan dari gangguan pemangsa)
4)      Menyerap air.
5)      Tempat pembuangan hasil metabolisme (seperti getah pada batang tumbuhan karet)
6)      Tempat penyimpanan zat cadangan makanan seperti amilum dan glukosa.


1.      SEL HEWAN
Gambar 2.5 Sel Hewan

Sel hewan berbeda dari sel eukariotik lain, seperti sel tumbuhan, karena mereka tidak memiliki dinding sel, dan kloroplas, dan biasanya mereka memiliki vakuola yang lebih kecil, bahkan tidak ada. Ciri khas dari sel hewan adalah memiliki sentriol. Karena tidak memiliki dinding sel yang keras, sel hewan bervariasi bentuknya. Sel manusia adalah salah satu jenis sel hewan.

2.      SEL TUMBUHAN
Gambar 2.6 Sel Tumbuhan

Tumbuhan memiliki bagian-bagian sel yang membedakannya dengan sel hewan.Bagian-bagian sel tersebut adalah dinding sel, vakuola, dan plastida .
Tabel Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan
No.
Bagian-bagian Sel
Terdapat pada
Fungsi
Hewan
Tumbuhan
1.
Dinding sel
-
Membentuk dan melindungi sel
2.
Selaput sel
Mengatur keluar masuknya zat dan membungkus isi sel.
3.
Inti sel
Mengatur/mengendalikan semua aktivitas sel
4.
Plastida
-
Tempat fotosintesis
5.
Retikulum Rndoplasma
Membantu metabolisme protein, lemak, dan karbohidrat
6.
Badan Golgi
Membantu pembentukan protein, mengeluarkan zat keluar sel
7.
Lisosom
-
Mendaur ulang benda-benda yang terdapat dalam sel
8.
Vakuola
-
Menyimpan/mengendalikan semua aktivitas sel
9.
Ribosom
Membantu pembentukan protein, mengeluarkan zat keluar sel
10.
Mitokondria
Pusat pembakaran atau pernapasan (respirasi) sel


2.2 Mekanisme Transpor Melalui Membran Plasma
Mekanisme transpor pada membran adalah proses keluar masuknya molekul melewati membrane sel. Berbagai macam molekul, seperti glukosa, oksigen, dan karbondioksida senantiasa harus melewati membran sel untuk keluar-masuk sel dalam proses metabolisme.
Transpor zat melalui membran plasma bertujuan :
·         Memasukkan gua, asam amino, dan nutrien lain yang diperlukan sel.
·         Memasukkan oksigen (O2) dan mengeluarkan karbon dioksida (CO2) pada proses respirasi sel.
·         Mengatur konsentrasi ion anorganik di dalam sel, contohnya ion Na+, K+, dan Ca2+.
·         Membuang sisa-sisa metabolisme yang bersifat racun.
·         Menjaga kestabilan pH.
·         Menjaga konsentrasi suatu zat untuk mendukung kerja enzim
Transpor zat dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
1.      Transpor aktif
Pergerakan molekul melawan gradien konsentrasi (atau membran), dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi sehingga memerlukan energi. Sember energi yang diperlukan berupa ATP (adenosin trifosfat). Transpor aktif meliputi pompa ion, kotranspor, dan endositosis-eksositosis.
1)      Pompa ion
Pompa ion adalah transpor ion melalui membran dengan pertukaran ion dari dalam sel dan ion di luar sel. Mekanisme pompa ion terjadi akibat perubahan bentuk pada protein membran sehingga memungkinkan molekul bisa melewatinya untuk keluar atau masuk sel. Perubahan bentuk tersebut dilakukan menggunakan energi ATP.
Gambar 2.7 Proses Pompa Ion

Seperti ditunjukkan pada Gambar di atas, pompa natrium-kalium mengangkut ion Na+ dan ion K+dengan cara sebagai berikut:
1.         pompa Natrium-kalium mengikat ATP dan tiga ion Na + intraseluler.
2.         ATP dihidrolisis menghasilkan adenosin difosfat (ADP) dan fosfat anorganik. Fosfat bebas memfosforilasi pompa natrium-kalium.
3.         Perubahan konformasi pada pompa mengekspos ion Na+ ke luar.
4.         Bentuk pompa yang terfosforilasi memiliki afinitas ion Na + lebih rendah, sehingga mereka dilepaskan. Pompa mengikat dua ion K + ekstraseluler. Hal ini menyebabkan defosforilasi pompa, kembali ke keadaan konformasi sebelumnya, mengangkut ion K + ke dalam sel.
5.         Bentuk pompa yang tidak terfosforilasi memiliki afinitas yang lebih tinggi untuk Na + ion daripada ion K +, sehingga dua ion K + yang terikat dilepaskan.
6.         ATP mengikat, dan proses dimulai lagi.

2)      Kotranspor
Kotranspor adalah transpor aktif dari zat tertentu yang dapat menginisasi transpor zat terlarut lainnya. Kotranspor dilakukan oleh dua protein transpor dengan energi ATP. Contoh : pompa proton H+  yang menggerakkan transpor sukrosa pada sel tumbuhan, kemudia ion H+ yang keluar membawa sukrosa untuk memasuki protein transpor lainnya. Mekanisme transpor H+ berguna untuk memindahkan sukrosa hasil fotosintesis ke pembuluh daun dan selanjutnya didistribusikan ke akar.

3)      Endositosis-eksositosis
Endositosis adalah transpor makromolekul dan materi ke dalam sel dengan cara membentuk vesikula baru dari membran plasma. Endositosis dibagi menjadi 2, yaitu pinositosis dan fagositosis. Sedangkan, eksositosis adalah transpor makromolekul dan materi ke luar sel dengan membentuk vesikula baru.

Gambar 2.8 Proses Endositosis-Eksositosis


2.      Transpor pasif
Transpor pasif merupakan pergerakan molekul mengikuti gradien konsentrasi, dari konsentrasi yang tinggi ke konsentrasi rendah, sehingga tidak memerlukan energi. Transpor pasif meliputi difusi, difusi dipermudah, dan osmosis.
1)      Difusi
Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Difusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas secara merata atau mencapai keadaan seimbang dimana perpindahan molekul tetap terjadi walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi. Contoh yang sederhana adalah pemberian gula pada cairan teh tawar, lama kelamaan teh itu menjadi manis. Faktor yang memengaruhi kecepatan difusi :
·         Ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan bergerak, sehingga kecepatan difusi semakin tinggi.
·         Ketebalan membran. Semakin tebal membran, semakin lambat kecepatan difusi.
·         Luas suatu area. Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan difusinya.
·         Jarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan difusinya.
·         Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan lebih cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya
  
Gambar 2.9 proses Difusi Pada Selaput Plasma

2)      Osmosis
Osmosis adalah pergerakan air dari konsentrasi yang lebih tinggi ke rendah melewati membran semipermeabel. Contoh peristiwa osmosis adalah air laut yang meskipun memiliki beragam jenis zat terlarut, molekul airnya tetap akan bergerak ke larutan gula yang konsentrasinya lebih tinggi.
Efek osmosis :
Jika konsentrasi larutan sel lebih rendah dibandingkan konsentrasi lingkungan sekitarnya, maka air akan segera bergerak ke luar meninggalkan sel secara otomatis, akibatnya sel menyusut dan mati (PLASMOLISIS).
Jika konsentrasi larutan sel lebih tinggi dibandingkan konsentrasi lingkungan sekitarnya, maka air akan segera bergerak masuk ke dalam sel secara otomatis, akibatnya sel membengkak dan pecah, kecuali pada sel tumbuhan hanya menggelembung dan menegan
Gambar 2.10 Model Percobaan Osmosis


3)      Difusi terfasilitasi
Difusi terfasilitasi yaitu proses difusi yang dibantu oleh protein pembawa (Carrier protein) seperti proses pengangkutan glukosa dari lumen usus ke dalam pembuluh darah usus halus.
Gambar 2.11 Difusi Terbantu Pada Membran sel

Molekul-molekul yang melewati membran sel dengan difusi terfasilitasi adlah molekul-molekul yang beurkuran besar seperti glukosa maupun molekul-molekul kecil seperti ar yang memiliki protein membran khusus sebagai media transpor.




















BAB III
PENUTUP
3. 1 Kesimpulan
1.      Sistem endomembran adalah berbagai jenis membran dari organel-organel yang dihubungkan melalui sambungan fisik secara langsung atau melalui transfer se gmen-segmen membran berupa vesikula-
2.      Yang termasuk dalam sistem endomembran adalah Retkulum endoplasma, Ribosom, Vakuola, dan Lisosom
3.      Tabel perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan
Sel Hewan
Sel Tumbuhan
Tidak memiliki dinding sel
Memiliki dinding sel
memiliki vakuola berukuan kecil
Memiliki vakuola berukuran besar
Tidak memiliki plastida
Memiliki plastida (koroplas, kromoplas, dan leukoplas)
Tidak memiliki sentriol
Memiliki sentriol
Ukuran selnya lebih kecil
Ukuran selnya lebih besar
Tidak memiliki memiliki bentuk yang tetap
Memiliki bentuk yang tetap
Menyimpan tenaga dalam bentuk glikogen
Menyimpan tenaga dalam bentuk pati
Memiliki lisosom
Tidak memiliki lisosom
4.      Mekanisme transpor pada membran adalah proses keluar masuknya molekul melewati membran sel, contohnya berbagai macam molekul, seperti glukosa, oksigen, dan karbondioksida.
5.      Transpor zat melalui membran plasma bertujuan :
-        Memasukkan gua, asam amino, dan nutrien lain yang diperlukan sel.
-        Memasukkan (O2) dan mengeluarkan (CO2) pada proses respirasi sel.
-        Mengatur konsentrasi ion anorganik di dalam sel, seperti ion Na+, K+, dan Ca2+.
-        Membuang sisa-sisa metabolisme yang bersifat racun.
-        Menjaga kestabilan pH.
-        Menjaga konsentrasi suatu zat untuk mendukung kerja enzim
6.      Transpor zat terbagi menjadi dua yaitu transpor aktif  dan transpor pasif.
Transpor aktif meliputi : Pompa Ion, Kotranspor, dan Endositosis-Eksositosis
Transpor pasif meliputi : Difusi, Difusi yang dipermudah, dan Osmosis.

DAFTAR PUSTAKA
Setiowati, Tetty. 2007. Biologi Interaktif. Jakarta : Azka Press.
Reece, Jane B. 2002. Biologi Edisi ke 5 jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Rachmawati, Faidah. 2009. Biologi : untuk SMA/MA Kelas XI Program IPA. Jakarta :  Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Purnomo. 2009. Biologi : Kelas XI untuk SMA dan MA. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
http://budisma.net/2014/09/perbedaan-antara-fagositosis-dan-pinositosis.html





You May Also Like

0 Comments